Kemenag Tanjungbalai Gelar Sosialisasi Cegah dan Deteksi Dini Paham Keagamaan

Tanjungbalai (Humas) - Kementerian Agama Kota Tanjungbalai melalui Seksi Bimas Islam menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Cegah Dini dan Deteksi Dini Paham Keagamaan yang bertujuan memperkuat pemahaman masyarakat terhadap pentingnya menjaga harmoni dalam kehidupan beragama. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan nasional Kementerian Agama Republik Indonesia dalam rangka memperkuat moderasi beragama serta mencegah berkembangnya paham keagamaan yang ekstrem (30/06). Acara berlangsung di aula Kantor Kemenag Kota Tanjungbalai dengan diikuti oleh berbagai unsur, termasuk organisasi keagamaan, media, dan para penyuluh agama.

Peserta yang hadir terdiri dari perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, LPTQ, jurnalis, dan penyuluh agama dari berbagai kecamatan di Kota Tanjungbalai. Ketua MUI Kota Tanjungbalai, Ustadz H. Hajarul Aswadi turut hadir dan memberikan dukungan terhadap kegiatan ini. Ia menyampaikan bahwa menjaga kemurnian ajaran Islam yang moderat merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen umat, terutama dalam menghadapi tantangan era digital yang rentan dengan penyebaran paham radikal.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tanjungbalai, Dr. H. Ahmad Sofian, MA, yang dalam arahannya menekankan pentingnya kewaspadaan dini terhadap potensi penyimpangan dalam pemahaman dan pengamalan agama. “Upaya pencegahan harus dimulai dari akar rumput, dengan memperkuat edukasi dan literasi keagamaan yang inklusif, damai, dan toleran. Moderasi beragama bukan sekadar jargon, tetapi merupakan kunci untuk menjaga keutuhan bangsa dalam keberagaman,” tegas beliau dalam sambutannya.

Sosialisasi ini tidak hanya menyajikan materi penyuluhan, tetapi juga mengakomodasi dialog interaktif antara narasumber dan peserta. Isu-isu aktual mengenai penyebaran paham keagamaan yang menyimpang dibahas secara terbuka, sehingga peserta dapat memahami pola-pola penyebaran dan langkah-langkah preventif yang bisa dilakukan di lingkungan masing-masing. Selain itu, dilakukan juga pengisian survei sebagai bagian dari pemetaan awal persepsi dan potensi kerawanan paham keagamaan di Kota Tanjungbalai.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Kemenag Kota Tanjungbalai berharap seluruh elemen masyarakat, terutama tokoh agama dan penyuluh, dapat berperan aktif sebagai agen perubahan dan penjaga nilai-nilai kebangsaan yang berlandaskan pada ajaran agama yang moderat. Kegiatan serupa direncanakan akan terus dilakukan secara berkelanjutan sebagai bentuk komitmen Kementerian Agama dalam menjaga harmoni kehidupan beragama di wilayah Kota Tanjungbalai. (Wan)